KOMERSIAL

Kamis, 24 Maret 2011

SETIAP ORANG DILAHIRKAN KAYA RAYA


Percaya ndak kalo kita semua sebenarnya sangatlah kaya raya? Kalo ga percaya dan masih ragu-ragu mari kita hitung nilai aset yang secara tidak sadar telah lama kita miliki.
Apakah anda memilik anak (semoga yang belum dikaruniai anak segera mendapatkannya) ? Jika anda memiliki seorang anak, bolehkah jika anak anda dibeli senilai 100 milyar ? Jawabannya tentu saja tidak. Jadi silahkan hitung berapa nilai kekayaan bagi orang yang memiliki lebih dari satu anak. Kemudian untuk ayah kita. Bolehkah beliau dibeli seharga 100 miyar? Pasti tidak boleh. Padahal nilai ibu kita adalah 3 kali nilai ayah kita. Belum lagi lengan senilai  5 milyar perbatang , mata 10 milyar perbiji dan akan meningkat harganya jika dijual sepasang, yaitu menjadi sekitar 25 milyar. Anda bahkan tidak mungkin mau dibayar  1 trilyun jika kesehatan anda diganti dengan suatu penyakit kronis.
Tentu saja itu hanyalah ilustrasi. Nggak ada yang mau beli semua aset-aset tersebut. Tetapi bukankah merupakan suatu fakta yang tak terbantahkan jika kita memiliki sesuatu yang berharga sangat mahal yang kadang-kadang kita sendiri tidak menyadarinya.
Saya tidak meremehkan setiap problematika yang setiap saat selalu menyertai kehidupan kita. Saya cuma berharap agar teman-teman yang merasa menghadapi persoalan yang seakan-akan tidak terselesaikan menjadi merasa lebih ringan dengan mengingat bahwa kita masih memiliki segala sesuatu yang mampu membuat kita bahagia. Jadi bagi yang merasa terbebani karena masalah keuangan, pekerjaan, pasangan hidup, keluarga, dan lain-lain, marilah kita berhitung kembali. Lebih besar yang mana, nikmat yang kita miliki ataukah persoalan yang kita hadapi. Kalo menurut hitungan kita nikmat yang ada masih lebih besar, maka itu merupakan modal yang bagus untuk menyelesaikan masalah yang ada.  Jika menurut anda ternyata persoalannya sudah sedemikian berat dan sepertinya tidak terpecahkan, maka saya hanya bisa mendoakan agar persoalan yang anda hadapi segera menemukan jalan keluar …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar